Seperti yang telah lalu, kisah ini masih tentangmu, masih tentang 1 dari 1001 kisah yang pernah singgah di pelantaran hidupku.
Kau sadar tidak? Setiap perjumpaan kita akhir-akhir ini selalu berhasil mengkakukan dan membekukan suasana, dan lebih mirisnya lagi di antara kita tak ada yang bisa mencairkan kebekuan nan dahsyat itu.
Kau tau tidak? Aku selalu tersiksa setiap berpapasan denganmu, tak ada lagi sapaan hangat seperti dulu, tak ada lagi canda tawa kita dulu, kini.. hanya tinggal tatapan anehmu yang tak pernah bisa kudefinisikan lagi.
Lalu, apa kau juga tau penyebab keregangan di antara kita? Jika kalimat itu kau tanyakan padaku, tentu aku akan menjawab 'tidak'.
Aku benar-benar bingung mencari-cari alasan yang tepat untuk 'hal' itu, semua terjadi begitu saja bahkan tanpa 'alasan', tak jauh berbeda dari 'kita' yang dulu, tiba-tiba sangat dekat. Sama.. masih tanpa alasan.
Ketahuilah, tuan.. Aku merindukanmu, juga semua kisah yang pernah hadir di antara kita. Saat kamu dan semua keadaan masih bersahabat, saat kau hadir menawarkan kedamaian luar biasa dalam setiap detik kebersamaan kita, saat pesan singkatmu mendominasi deringan handphone ku, saat kalimat manismu selalu menyambut pagiku, saat semua masih baik-baik saja, saat semua belum sebeku 'kita' yang sekarang.
Apapun alasannya, aku mohon dengan sangat, tolong kembalilah.
0 komentar:
Posting Komentar