Jumat, 23 Mei 2014

Senja dan Kenangan


Senja... kemilau indahdi ufuk timur yang selalu hadir menampakkan keindahan luar biasa yang telah tuhan ciptakan.menjadi saksi bisu pergantian siang dan malam, dua waktu yang tak pernah dapat dipertemukan.

senja... ia mengantarku terbang jauh menerawang kisah di masa silam yang nyaris terlupakan, dengan hadirnya beberapa kisah baru yang seakan tak ingin memberi ruang untuk sepenggal kisah masa laluku yang terpaksa berakhir tanpa kesan.

Kini, fikiranku berkelana jauh. kisah-kisah yang lalu berputar blur, hadir seperti film lusuh yang sudah tak tampak begitu jelas isinya, memainkanbayangbayangmasalalu dikepalaku.

Disini, ku coba mengingat semua yang dulu pernah terjadi. Mengais kembali sisa-sisa bangunan berbentuk ingatan, hal yang kini kusebut sebagai ‘kenangan’.

lalu, bagaimanadenganmu, tuan? apakahkau merasakanhal yang sama seperti yang ku rasakan sekarang? apakah kerinduanmu sama beratnya dengan rinduku? Sudikah kau menyiapkan ruang kosong dihatimu untukku? Kosong? Entahlah.. tulisan ini kubuat hanya sebagai gambaran kisah romantika sendu dibalik kenangan senja kita dahulu.

Aku meratapi kisah pilu yang pernah membalut dimensi kebersamaan kita, aku menyesali kita yang harus terpisah dan kembali menjadi ‘aku’ dan ‘kamu’ yang tentunya tanpa ‘kita’(lagi), kita yang pada akhirnya harus memilih jalan masing-masing dan membiarkan semua rajutan kisah terbalut benang kenangan dalam nalar, bahkan mungkin kini hanya aku yang masih setia menyimpannya.

Akankah masih ada senja hari esok yang akan mengiringi kita menyambut bintang di gelapnya malam, menemani menyaksikan burung ilustrasi senja dandeburan ombak yang berkecipak membentur siluet batu karang seiring tenggelamnya surya di balik barat, saat waktu kembali dalam dekapan rembulan?
Kau tau? Aku ingin kembali merasakan rasa-rasa yang sulit kutebak saat masih bersamamu, dulu. Membingungkan tapi selalu membuatku bahagia.

Senja dan Kenangan, dua hal yang selalu menghampiriku saat mentari tak mampu lagi bertahan. Dua hal yang tak pernah bisa terpisahkan oleh angkuhnya waktu hingga keabadian tiba dan mengakhiri semuanya.
Dariku yang masih setia tersenyum menunggumu dibalik siluet warna ke emasan ‘senja’ yang dulu kau tinggalkan bersama ‘kenangan’.